Islam itu teroris, camkan itu?

Allah swt. berfirman,
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar, (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar Jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At Taubah: 29)
Orang-orang bertanya “Mengapa kamu mengatakan bahwa orang kufur adalah musuh?” padahal Allah swt. berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. An Nisaa’:101)
ALLAH PUNYA MUSUHH>?????
“….menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya…..” (QS. Al Anfaal:60)
Islam tidak mengakui perbedaan di antara orang kafir, baik kafir Dhimmi (di bawah kekuasaan negara Islam) atau mu’ahhad (terikat perjanjian dengan orang Islam) maupun dia kafir harbi, mereka tidak suci jiwa dan hartanya.
Tidak ada semisal kafir “suci” untuk orang kafir, kamu dapat mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah “korban”. Namun kaum muslimin yang dianggap suci (tidak berdosa) jika dia berperang melawan dan menaklukan orang kafir, karena mereka memenuhi syari’ah.
Dalam syari’ah baik kita memanggil kafir dhimmi maupun kafir harbi, dhimmi baik itu laki-laki, perempuan atau anak-anak. Pengklasifikasian ini perlu untuk mengetahui siapa di antara mereka yang akan membayar jizyah.
Kafir harbi dikelompokkan untuk hukum yang berlaku atasnya, apakah pasif saja (bukan pejuang) Atau hukman (bukan pejuang) dan fi’lan (pejuang) berarti kita memeranginya?
Yang kita perangi adalah orang kafir laki-laki, muda dan kaya (yaitu mereka layak berperang), mereka pantas diperangi, apakah menyerang kita atau tidak.
Pada umumnya kafir hukman (bukan pejuang) tetapi bukan fi’lan (pejuang) seperti para wanita, anak-anak sepanjang mereka tidak berperang, para orang tua, laki-laki cacat, buta atau gila dan sebagainya, tak seorangpun dari kelompok tersebut yang diperangi selama mereka tidak memerangi (seperti yang mereka lakukan saat ini), tidak juga mereka mendukung peperangan, atau tidak pula mereka ikut ambil bagian dalam mendukung peperangan.(Al Mughni-Ibnu Qudama Al Maqdisi)
Hari ini, para wanita juga turut perang (seperti di Israel) maka mendapat hukum yang sama sebagai musuh dan hal itu akan membuat takut atas mereka. Imam Syafi’i berkata ,
“Tidak ada perselisihan di antara para fuqaha bahwa kafir harbi hukman (bukan pejuang) yang mulai menyerang, mereka akan dibunuh.” (kitabul umm).
Oleh karena itu, menggunakan istilah “tidak bersalah” atau “rakyat sipil” itu tidak benar, sebab kita tahu sebagian besar orang laki-laki adalah pejuang karena kemampuan mereka untuk berperang.
Meskipun anak-anak, jika memulai untuk berperang, mereka akan diperangi sebagai musuh, kecuali bayi. Anak kecil (yang baru belajar berjalan) tidak akan pernah disebut sebagai pejuang, mereka adalah satu-satunya yang dikatakan oleh beberapa fuqaha bahwa mereka tidak bersalah, sedang yang lain berkata tidak (tidak setuju, mereka adalah anak-anak orang kafir berarti kafir seperti mereka).
Ahlus Sunnah wal Jama'ah percaya bahwa setiap bayi lahir dalam keadaan suci dan anak-anak orang kafir berada di jalan yang mengarah kepada kekafiran.
Sheikh Umar Bakri Muhammad percaya bahwa anak-anak khususnya dibawah umur 4-7 tahun tidak bersalah (suci), para sahabat menanyakan kepada Rosulullah saw,“Ketika kita berperang pada malam hari, kami menemukan banyak anak-anak di antara yang mati,” Beliau berkata: “mereka adalah bagian dari mereka”.
materi referensi:
JELAS SEKALI AJARAN INI MENGAJARKAN PERBUATAN KEJI DAN TERKUTUK.
BERIKUT INI SUMBER DARI ALI SINA pada tanggal 12 Desember 2010
Terorisme Islam Adalah Buah Dari Islam
Wawancara ini telah dikirimkan ke ThouShallNotBearFalseTestimony.com
Salah
seorang pengkritik Islam paling keras di dunia hari-hari ini adalah
seorang pria Kanada yang bernama Ali Sina, yang adalah seorang mantan
Muslim. Ia membuat gerakan Faith Freedom International.
Pandangan Ali Sina tentang Islam sangatlah kontroversial, dan juga
pandangannya mengenai Presiden Amerika Barrack Obama. Beberapa waktu
yang lalu, ia merilis bukunya yang berjudul Understanding Muhammad,
yang secara simultan menjungkir-balikkan opini. Saya melihat orang ini
sebagai sosok yang sangat provokatif tetapi juga seorang yang sangat
menarik. Karena itu, saya mengajukan pertanyaan padanya dalam sebuah
sesi wawancara, agar ia bisa membagikan pemahamannya mengenai, atas
dasar apa Islam dibangun, serta apa yang sedang terjadi dalam dunia kita
hari-hari ini. Komunikasi mengalir sebagai berikut:
Gary Dale Cearley: Bisakah anda memberitahukan sedikit mengenai diri anda dan latar belakang anda?
Ali Sina: Saya
dilahirkan dari sebuah keluarga Muslim. Hari ini, tak satu pun dari
anggota keluargaku yang masih memeluk Islam dan aku tahu banyak dari
anggota keluarga kami yang lebih luas, sama seperti kebanyakan orang
Iran, telah meninggalkan Islam atau sementara dalam proses untuk
meninggalkan agama ini. Banyak orang Iran yang sudah berhenti
mempercayai Islam.
Sejak masa
kecil, ketidakadilan merupakan pengalaman yang mengerikan yang dialami
oleh jiwaku. Aku menjadi sangat terganggu dengan kebrutalan yang aku
saksikan. Dan apa yang kulihat itu benar-benar mempengaruhiku. Mereka
masih melakukannya seperti yang dulu pernah mereka lakukan saat aku
masih kecil. Banyak orang muda yang bereaksi terhadap ketidakadilan
dengan menjadi para revolusioner. Mereka memilih melakukan yang jahat
dengan tujuan untuk memerangi ketidakadilan dan karenanya menciptakan
lebih banyak lagi ketidakdilan dan kekerasan ke dalam dunia. Aku berdoa
supaya aku bisa menjadi instrumen perdamaian. Membawa cinta kasih dimana
ada kebencian; pengertian saat ada kebingungan, damai saat terjadi
perselisihan. Tentu saja semuanya itu hanya ada dalam pikiranku, yaitu
ketika aku sendiri tengah kebingungan, terjebak dalam belenggu
kebohongan.
Aku
mempertanyakan ketidakadilan dan meyakini bahwa hal itu disebabkan oleh
keserakahan. Di kemudian hari aku bisa memahami banyak kejahatan yang
dilakukan oleh seseorang, disebabkan oleh keyakinan mereka pada
doktrin-doktrin yang jahat. Mengutip Blaise Pascal, “Orang
tak pernah melakukan kejahatan yang paling sempurna dan melakukannya
dengan senang hati, kecuali saat mereka melakukannya melalui keyakinan
keagamaan.”
Ketika aku
membaca Quran, coba memahami apa yang sesungguhnya dimaksudkan oleh
Pascal, maka di kemudian hari kata-katanya itu menjadi jelas bagiku.
Itulah saat ketika aku memutuskan bahwa waktunya untuk berdoa sudah
selesai dan waktunya untuk bertindak telah dimulai. Tentu saja
pencerahan ini tidak terjadi dalam satu malam. Itu membutuhkan waktu 2
tahun belajar, peperangan dalam batin dan pencarian jati diri. Aku
dibawa dari penyangkalan kepada keterkejutan, kemudian pada perasaan
bersalah dan kemudian kebingungan.
Aku mulai
menulis penemuan-penemuanku di internet dan kemudian semakin banyak
mantan Muslim yang telah mendapat pencerahan bergabung denganku. Riak
kecil kami menjadi sebuah gelombang dan kini kami adalah sebuah gerakan,
yang membawa revolusi yang tenang, tanpa kekerasan, melainkan melalui
pemahaman, dengan menjelaskan yang tidak dijelaskan dan menyebarkan
pengetahuan.
Kami telah
menolong ribuan orang Muslim untuk menemukan kesalahan Islam dan
bergabung dengan seluruh umat manusia. Doa yang kuucapkan pada masa
kanak-kanak kini telah menjadi kenyataan. Aku telah menjadi alat
perdamaian dan aku tidak sendirian. Kini kami adalah suatu pasukan yang
telah bangkit untuk menyingkirkan kegelapan oleh karena ketidaktahuan,
melalui terang pengetahuan.
Gary Dale Cearley: Anda telah menulis sebuah buku, yaitu: Memahami Muhammad: Psikobiografi Nabi Allah. Ceritakanlah buku itu kepada kami.
Ali Sina:
Buku tersebut, seperti judulnya, menyingkapkan motivasi-motivasi di
balik semua tindakan Muhammad. Muhammad adalah sebuah enigma
(teka-teki). Ia melakukan banyak hal yang membuat orang percaya bahwa ia
tulus. Ia memberi kesan bahwa ia yakin akan kenabiannya, sedangkan pada
saat yang sama ia kejam, licik dan jahat. Jadi bagaimana anda dapat
menjelaskan hal yang bertentangan ini? Apakah ia seorang pembohong? Jika
demikian, bagaimana ia dapat begitu meyakinkan?
Dalam buku saya, Memahami Muhammad,
secara singkat saya menceritakan biografinya. Kisah hidup Muhammad
ditulis dalam banyak buku dan kita dapat mempelajarinya dari
sumber-sumber orisinil yang disebut Sira. Buku saya lebih memperhatikan
psikologi Muhammad.
Memahami Muhammad
tidak berfokus pada “apa”, melainkan pada “mengapa”. Alih-alih
mengisahkan apa yang dikatakan atau dilakukan oleh Muhammad, buku
tersebut menjelaskan dorongan-dorongan mental yang membuat dia melakukan
hal-hal yang dilakukannya semasa hidup.
Aku telah
menunjukkan bahwa Muhammad menderita serangkaian morbiditas (abnormal),
gangguan-gangguan mental dan kepribadian yang secara kolektif
menjelaskan fenomena yang dikenal sebagai Islam. Apabila anda telah
mengerti masalah psikologis Muhammad dan cara dia beroperasi, anda akan
dapat melihat bahwa Islam hampir-hampir tidak terelakkan.
Buku tersebut benar-benar sesuai dengan klaim yang diucapkannya. Buku itu membuat pembaca bisa memahami Muhammad dan Islam. Buku itu telah mendapat ulasan-ulasan yang membangkitkan semangat. Sam Vaknin, penulis buku Malignant Self-love menulis, “Memahami Muhammad
memberikan sebuah penjelasan. Suatu momen langsung menuju kepada momen
pencerahan berikut hingga pada puncaknya dimana sebuah rantai kausatif
muncul, mulai dari para pendirinya pada abad pertengahan hingga para
pengikut dan penganutnya di masa kini”. Jika anda telah membaca buku
ini, anda tidak hanya akan memahami Muhammad, namun juga memahami orang
Muslim.
Buku
tersebut telah dibaca oleh banyak orang Muslim, yang pertama-tama
menulis padaku untuk membuktikan bahwa aku keliru. Aku menantang mereka
untuk membaca buku itu dan kini banyak diantara mereka yang telah
menjadi sekutu-sekutu saya yang kuat. Aku yakin, jika pencerahan yang
diberikan oleh buku ini telah menyebar, maka Islam akan menjadi sejarah
dan dengan demikian terorisme tidak akan ada lagi.
Gary Dale Cearley: Mengingat
anda telah menjadi seorang yang murtad di mata orang Muslim, saya
tertarik dengan macam-macam ancaman yang anda terima dari komunitas
Muslim dan dari mana ancaman-ancaman itu datang?
Ali Sina:
Apabila anda meninggalkan Islam, ancaman akan datang dari segala arah.
Murtadnya anda menghina semua orang Muslim, dan masing-masing mereka
akan menyerang anda dengan cara mereka sendiri. Ada orang-orang Muslim
yang berniat untuk membunuhmu, namun tidak semua orang Muslim adalah
pembunuh. Mereka yang tidak mengeluarkan ancaman mati terhadap anda akan
mengacuhkan anda, mengasihani anda dan menjelek-jelekkan anda dengan
perkataan atau tulisan sehingga orang lain pun terpengaruh. Aku mendapat
informasi, ada dua fatwa untuk membunuh saya yang dikeluarkan oleh dua
orang mullah di India. Juga ada harga untuk kepalaku, yaitu: satu juta
Rupee. Jumlah ini hanya sekitar 20.000 dollar Amerika. Aku agak sedikit
kecewa. Menurutku, aku bernilai lebih dari itu, tapi aku sadar, jumlah
itu lebih dari 30 keping uang perak untuk menghargai Kristus.
Gary Dale Cearley: Perubahan-perubahan apa yang telah anda alami dalam keluarga anda sendiri sejak anda meninggalkan Islam?
Ali Sina:
Tidak terlalu banyak. Keluargaku tidak fanatik. Kami termasuk
orang-orang beriman yang tertipu, yang sebelumnya berpikir bahwa Islam
berarti damai dan para teroris sangat keliru memahami Islam. Aku sangat
terkejut membaca Qur’an dan mendapati bahwa kamilah yang sangat keliru
dan para teroris itu hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh
seorang Muslim yang baik.
Mayoritas
orang Muslim berada dalam kategori ini. Mereka tertipu dan berpikir
bahwa Islam adalah agama damai. Mereka mengutuk kaum ekstrimis. Namun
demikian, kebenarannya adalah kaum ekstrimis itulah yang
merupakan orang-orang yang paling memahami Islam, sementara kaum moderat
tidak. Kaum moderat percaya pada sebentuk Islam yang jinak yang
dikarang oleh mereka sendiri, dan tidak bersangkut-paut dengan Islam
yang diajarkan Muhammad.
Gary Dale Cearley: Apakah anda masih mempunyai hubungan dengan orang Muslim setelah anda meninggalkan agama Islam?
Gary Dale Cearley: Seandainya anda bertemu dengan Osama Bin Laden dan Ayman Al Zawahiri, apa yang akan anda katakan kepada mereka?
Ali Sina:
Satu-satunya pesan yang akan kusampaikan kepada binatang-binatang itu
adalah peluru di kepala mereka. Pesanku kepada semua orang Muslim
adalah: “Islam adalah sebuah kebohongan dan mereka tidak boleh
membunuh orang atau mengorbankan hidup mereka sendiri demi sebuah
kebohongan.” Tidak semua orang Muslim adalah teroris, namun
mereka semua tidak percaya, bahkan benci kepada non Muslim, hingga pada
tingkatan dimana mereka mempraktekkan Islam.
Islam
adalah agama yang dibangun di atas kebencian. Tanpa adanya musuh, Islam
akan kehilangan alasan utama eksistensinya. Contoh yang tepat mengenai
hal ini adalah apa yang baru-baru ini terjadi di Iran. Ahmadinejad,
orang yang mencurangi pemilu, menunjuk [Esfandiar Rahim] Mashai,
seorang kerabatnya, sebagai wakilnya. Para pemilih Mashai murka terhadap
kelompok garis keras dan Khamenei merasa terhina oleh penasehat
Presiden yang dipilihnya sendiri dan memerintahkannya untuk melengserkan
Mashai. Mengapa? Karena tahun lalu Mashai berkata, “Orang Iran adalah sahabat semua bangsa di bumi – bahkan orang Israel.” Ketika itu ia menjabat sebagai Wakil Presiden yang menangani bidang pariwisata dan peninggalan budaya” .
Dengan
membuat pernyataan ini, walaupun ia tidak bersungguh-sungguh akan hal
itu; karena ia adalah bagian dari rejim Islam dan sama seperti orang
sebangsanya yang membenci Israel, Mashai telah meremehkan legitimasi
Republik Islam yang didirikan atas dasar kebencian dan yang membutuhkan
musuh-musuh yang nyata bagi keberlangsungannya. Bukan hanya itu, ia juga
meremehkan legitimasi Islam yang didirikan di atas kebencian terhadap
orang non Muslim dan terutama orang Yahudi. Islam membutuhkan
musuh-musuh agar ia bisa tetap hidup. Kebencian itu harus tetap
dipelihara. Sigmund Freud menulis dalam Civilization and Its Discontents, “Kita
selalu dapat menggabungkan sejumlah besar orang dalam kasih, asalkan
ada orang-orang lain yang tersisa untuk menerima manifestasi-manifestasi
keagresifan mereka”.
Orang
Muslim akan dipersatukan selama ada orang non Muslim untuk dibenci. Tapi
diantara mereka sendiri mereka saling bertikai mengenai siapakah yang
disebut orang beriman yang sejati, dan kebencian mereka akan ditujukan
kepada orang-orang yang mempunyai penafsiran yang berbeda mengenai
Islam. Selama Islam diyakini sebagai agama dari Tuhan, kebencian itu
akan berlanjut dan pembunuhan serta peperangan tidak akan berakhir.
Jadi, memang tidak ada pilihan lain selain mengekspos kesalahan Islam
dan memisahkan orang Muslim dari Islam.
Pesan ini
tidak didengar oleh para teroris yang keras hati. Pesan ini adalah bagi
orang-orang Muslim yang tidak mengetahui kebenaran mengenai Islam, yang
akan sangat terkejut jika mempelajarinya. Kelompok orang Muslim yang
moderat ini adalah tulang punggung jihad Islam. Para Jihadis berasal
dari kaum awam Muslim dan mereka didukung secara moral dan finansial.
Jika kita dapat membuat mereka melihat kebenaran, maka terorisme Islam
akan berakhir.
Terorisme Islam adalah buah dari Islam. Islam adalah pohon yang harus dicabut. Selama pohon ini masih berdiri, pohon ini akan terus menghasilkan buah yang pahit.
Gary Dale Cearley: Bagaimana orang non Muslim menerima anda?
Ali Sina: Tidak ada masalah dengan komunitas non Muslim. Non Muslim tidak mempunyai konsep “kita versus mereka”
yang sangat kentara dalam tubuh Islam. Aku tinggal di Kanada. Kami
adalah bangsa imigran. Kami semua setara dan menanyai orang mengenai
agamanya dianggap sebagai hal yang tidak sopan. Tidak seorang pun peduli
apa yang anda yakini. Di Kanada aku hanyalah seorang Kanada.
Ada
orang-orang Muslim yang merasa terasing di negara-negara Barat. Itu
karena mereka memilih untuk tidak berbaur. Mereka ingin mengenakan
pakaian Muslim, menyelubungi para wanita mereka dengan kain seprei
hitam, makan dengan cara yang berbeda, bersikap lain, berpikir lain, dan
tidak menyatu dengan budaya dan negara dimana mereka tinggal. Wajarlah
jika anda tidak diterima jika anda aneh. Di Kanada kami mempunyai
komunitas orang Hindu dan Sikh yang besar dan mereka sangat membaur, dan
mereka adalah tulang punggung ekonomi Kanada sementara orang-orang
Muslim yang datang dari hutan yang sama, sama sekali tidak membaur.
Salah mereka sendiri jika mereka tidak membaur. Negara-negara Barat
terbuka untuk semua dan mengakui keragaman. Disini orang tidak berburuk
sangka. Mereka belajar tidak menyukai orang Muslim, lalu siapa yang
dapat menyalahkan mereka?
Gary Dale Cearley: Nasehat apa yang akan anda berikan kepada Barack Obama dan para pemimpin Barat lainnya dalam menangani Islam radikal?
Ali Sina:
Nasehatku kepada Barack Obama adalah agar ia berkemas dan mencari
perlindungan di Kenya sebelum orang-orang Amerika mendapati bahwa ia
adalah seorang penipu dan seorang pengkhianat.
Orang ini
mempunyai misi untuk menghancurkan Amerika. Jajak Pendapat menunjukkan
bahwa orang-orang Amerika mulai terbangun dan menyadari kesalahan besar
yang telah mereka lakukan. Obama menjadi Presiden bukan karena
kebajikan-kebajikannya, tapi karena rasa bersalah yang dimiliki orang
kulit putih. Seumur hidupnya ia membenci Amerika. Katakanlah padaku
siapa sahabat-sahabatmu dan aku akan mengatakan padamu siapakah dirimu
yang sebenarnya. Siapakah sahabat-sahabat Obama?(Who were the friends of Obama?) Jeremiah Write, Bill Ayer, Louis Farrakhan, Rashid Khalidi, Tony Rezko, dan sekelompok orang tolol lainnya!
Siapakah
mentor-mentornya ketika ia bertumbuh dewasa? Si pedofil Frank Marshal
Davis dan tokoh supremasi hitam Malcolm X! Aku tidak memberi nasehat
kepada musuh-musuh Amerika.
Namun demikian, jika Amerika mempunyai Presiden yang sah, nasehatku adalah larang Islam dan jadikan praktek Syariah ilegal.
Selama
Perang Dingin, Amerika melarang komunisme karena komunisme merupakan
ancaman bagi Konstitusi Amerika. Presiden Truman memperkenalkan Federal Employee Loyalty Program (FELP) pada
tahun 1947 yang bertujuan untuk menangani resiko-resiko keamanan
terhadap Pemerintahan Federal. Setiap orang yang mengambil pekerjaan
baru dalam pelayanan sipil atau pemerintahan harus diinvestigasi.
Kongres Amerika mendirikan House Committee on Un-American Activities (HUAC)
yang menginvestigasi keterlibatan komunis dalam industri film,
pendidikan, serikat-serikat dan pemerintahan. Pasangan Julius dan Ethel
Rosenberg didakwa sebagai mata-mata dan menjual rahasia-rahasia nuklir
kepada Uni Soviet selama Perang Dunia II dan langsung dieksekusi. Benar,
ekses-ekses juga terjadi. Namun adalah sebuah kesalahan jika mengutuk
keputusan Amerika untuk memerangi musuh-musuh internalnya oleh karena
adanya ekses-ekses tersebut.
Boleh jadi
oleh karena adanya ekses-ekses tersebut, orang Amerika dipenuhi dengan
rasa bersalah hingga pada tingkat dimana mereka kehilangan kemauan untuk
membela negara mereka di hadapan ancaman yang sebenarnya. Ingatkah anda
bagaimana Pakistan mendapatkan bom nuklirnya? Itu dikarenakan Abdul Qadeer Khan,
seorang Muslim, diijinkan untuk bergabung dengan staf Physical
Dynamics Research Laboratory (FDO) di Belanda dan dari sana ia mencuri
teknologinya dan kembali ke Pakistan untuk membuat “Bom Islam”.
Kesetiaan orang Muslim hanyalah kepada Islam. Anda tidak dapat
mempercayai mereka berkenaan dengan pekerjaan-pekerjaan yang sensitif.


Sayangnya
kita tidak memiliki presiden yang patriotik. Sebaliknya kita punya
seorang pria rasis yang membenci Amerika di sepanjang hidupnya dan
melakukan semua yang bisa ia lakukan untuk melemahkan dasar
Yudeo-Kristennya, dan membuka pintu gerbang bagi masuknya orang-orang
Muslim. Melalui sikapnya yang menundukkan kepala dan membungkukkan badan
saat bertemu dengan raja Saudi, kepala dari sekolah Wahhabi Islam –
dengan jelas memberitahukan pada kita semua hal mengenai, terhadap siapa
sebenarnya loyalitas Obama tertuju.
Setiap orang yang mempunyai akal sehat tahu bahwa Islam sedang berperang dengan Amerika. Apa
yang dilakukan oleh Obama? Ia mengangkat dua orang Muslim yang saleh
untuk menduduki Pos-Pos yang berkaitan dengan Masalah Keamanan.
Sekarang,
saya tidak lagi menyalahkan Obama. Ia melakukan apa yang ia telah
impikan sejak masa mudanya yaitu untuk menghancurkan Amerika. Yang
mengherankanku adalah, bagaimana bisa sampai orang-orang Amerika
menyerahkan negeri mereka kepada seorang musuh yang berperilaku seperti
badut. Obama bukanlah seorang intelektual. Ia orang yang bodoh. Obama
berbohong dan ia menyesatkan orang-orang yang mudah ditipu. Itulah
keunggulan seorang narsis. Mereka mempesona dan yakin terhadap
kebohongan-kebohongan. Kita semua melakukan kesalahan. Tetapi mengapa
sekarang, saat kebenaran muncul dan sudah jelas bahwa sang penipu liar
ini sedang bekerja menentang Amerika, ia tidak bereaksi? Obama bukanlah
seorang presiden yang punya legitimasi. Jangan biarkan arus media yang
pincang dan bias membodohi anda. Fakta-fakta ada di luar sana,
yaitu bagi mereka yang mau dengan sungguh-sungguh mempelajarinya. Obama
harus diadili, dipertanyakan atas tindakan-tindakannya yang menunjukkan
sikap pengkhianatan.
Baiklah,
kembali pada pertanyaan anda: Amerika harus mengkonfrontasikan Islam,
mengakuinya sebagai sebuah ideologi permusuhan dan mendidik publik untuk
tahu bagaimana menghadapi ancaman dari ideologi fasis ini.
Gary Dale Cearley: Banyak
orang, mulai orang-orang yang ada di jalanan, para sosiolog hingga para
politisi, sudah mengekspresikan kepedulian mengenai pertumbuhan imigran
Muslim ke Barat. Haruskah mereka peduli dan jika ya, kepedulian yang
bagaimana yang seharusnya mereka miliki?
Ali Sina:
Ya, mereka harus bersikap peduli. Orang-orang Muslim tidak seperti para
imigran lainnya. Mereka tidak mau berintegrasi dengan budaya anda,
sebaliknya mereka bermaksud untuk menaklukkan negara melalui kelahiran
dan peperangan. Mari kita dengarkan apa yang dikatakan oleh Omar Ahmad,
Wakil Pendiri Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) yang mengatakan:
“Islam
ada di Amerika tidak dimaksudkan untuk menjadi setara dengan iman-iman
lainnya, tetapi untuk menjadi dominan. Qur’an, kitab suci Muslim, harus
menjadi otoritas tertinggi di Amerika, dan Islam menjadi satu-satunya
agama di bumi…”